Kain-kain tradisional menjelma menjadi item fashion yang begitu stylish.
Etniknya masih terasa, namun tidak terlihat kuno karena dihadirkan
dalam kemasan modern. Seperti itulah kesan yang ditangkap setelah
menyaksikan fashion show desainer Jakarta Novita Yunus di kawasan Jalan Kalimantan Rabu (25/3).
Belasan karya rancangannya itu dibuat dari tiga kain tenun
tradisional. Yakni, tenun Badui, tenun Nusa Tenggara Timur (NTT), dan
tenun Tuban. Nuansa alam dipilih untuk memberikan kesan hangat. Berpadu
dengan siluet busana yang feminin.
Perempuan kelahiran 23 November 1971 tersebut mengeluarkan koleksi terbaru yang dinamai Batik Chic Savannah dalam bentuk busana ready-to-wear. Dia ingin perempuan Indonesia bangga mengenakan kain tradisional dalam setiap aktivitas. ’’Nggak lagi terlihat kuno, bisa modern dan mewah,’’ ungkapnya.
Variasi warna merah ditambahkan Novita dalam padu padan tas yang juga
terbuat dari kain tenun tiga daerah tersebut. Tenun Badui yang khas
dengan rumbai-rumbainya terlihat glamorsaat Chita Choo, Marina Gozali,
dan Icha Aninda mengenakannya. Sementara itu, Dhea Pradita tampak seksi
berbalut tenun NTT dengan cutting kemben yang berdetail lipit gaya fit and flare. Febriana terlihat anggun mengenakan tenun Tuban dengan cutting two pieces.
Beberapa aksesori yang dikenakan, seperti gelang, kalung, dan cluth,
juga berbahan tenun. ’’Ini membuktikan bahwa tenun tidak hanya bisa
dikreasikan pada busana. Aksesori-aksesori pemanis juga bisa menggunakan
kain tenun ini,’’ terangnya.
Alumnus Universitas Padjadjaran 1995 itu menambahkan, seluruh tenun yang digunakannya merupakan karya handmade. ’’Dibuat oleh tangan para perajin Indonesia,” jelasnya.
Nama Novita di dunia fashion semakin diperhitungkan.
Memutuskan keluar dari pekerjaannya di bank asing pada 2009 setelah 12
tahun berkarir, Novita langsung banting setir menjadi desainer. Dia
berfokus pada kain tradisional. Sebuah pilihan yang tepat.
Sejumlah butik miliknya kini tersebar di beberapa hotel bintang lima dan pusat perbelanjaan. Berbagai event
pergelaran busana diikuti. Termasuk yang baru saja dilakoni adalah
Indonesia Fashion Week 2015 pada 26 Februari–1 Maret lalu. ”Sebelumnya
saya bermain kain batik. Tapi, sejak 2012 saya juga mulai mengeluarkan
karya berbahan tenun. Ada beberapa tenun yang hampir punah. Jika bukan
kita yang melestarikan, siapa lagi,” kata perempuan 43 tahun tersebut.
(jawapos.com)