Translate

Senin, 25 Mei 2015

Sumut Giatkan Generasi Muda Pelestari Seni Tenun Ulos

Keterangan Foto: Istri Gubernur Sumatera Utara, Sutias Handayani (dua dari kanan) sedang mengagumi keahlian seorang siswi SD yang sudah mahir menenun kain Ulos di Pameran Dekranas Deli Serdang (22/5).


Ada yang menarik saat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara Sutias Handayani meninjau Pameran Dekranas Deli Serdang mendampingi istri Panglima TNI Koesni Harningsih Moeldoko, Jumat (22/5). Istri Gubernur Sumatera Utara ini tertegun menyaksikan kemampuan siswi SD yang terampil menenun ulos.

Kehadiran Sutias dan istri Panglima ini dalam rangka menghadiri kegiatan pencanangan Bhakti Sosial TNI-Keluarga Berencana-Kesehatan Tingkat Nasional 2015 yang dipusatkan di Lapangan Sepak Bola, Kecamatan Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara. Tampak di lokasi istri Pangdam 1 Bukit Barisan  Nawal Edy Rahmayadi, Ketua Tim Penggerak PKK Deli Serdang Yunita Azhari Tambunan, serta Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Deli Serdang.

Ketika melintas salah satu stan pameran kerajinan daerah, Sutias tertarik ketika melihat salah seorang siswi Sekolah Dasar yang mahir menenun ulos, kain tenunan khas suku Batak. Sutias sejenak serius memperhatikan siswi sekolah dasar tersebut yang dengan lincah mengoperasikan alat tenun tradisional. Sutias yang pencinta kain tenun tertegun melihat kemahiran Elsa Fransiska siswi Kelas V SDN 101901 Lubuk Pakam.

"Wah pintar sekali ya ,hebat masih kecil sudah mahir mengayam kain tenun (ulos)," sapa Sutias.

Disapa begitu, Elsa kemudian tersenyum lebar. Sutias kemudian tampak berdialog dengan Elsa. Dia pun memberi motivasi agar Elsa lebih giat dan tekun menenun, tanpa meninggalkan kewajiban sebagai pelajar.

"Lebih giat lagi ya. Tapi jangan lupa pelajaran sekolah ya," lanjut Sutias.

Sutias mengaku senang atas penerapan kurikulum keterampilan berdasarkan keunggulan lokal yang diterapkan sekolah Elsa.

“Ini contoh yang baik yang bisa diterapkan sekolah lain,” ujar Sutias.

Dengan mengenalkan kain ulos sejak dini, lanjutnya, akan menjadikan para generasi muda mencintai kain tenun yang merupakan warisan leluhur. Apalagi di era globalisasi keunggulan budaya kita menjadi penentu daya saing. Sementara itu Guru SDN 101901 Serefina Pandiangan mengatakan menenun ulos merupakan salah satu dari pelajaran SBK (Seni Budaya Ketrampilan) selama dua jam dalam sepekan.

"Ketrampilan menenun ini sudah berjalan pada tahun kedua dan melibatkan para siswi yang mau belajar tanpa dipaksa meski hasilnya baru beberapa helai, dan hasil tenunan tersebut nanti bisa kita jual ke pasar," jelasnya.

Dengan melihat kemahiran siswa, Serefina berkeinginan memberi pelajaran di luar sekolah agar tidak hanya terampil dalam membuat kain daerah tapi juga mencintai budayanya. Selain kagum dengan melihat siswa SD tersebut, Sutias  juga melihat berbagai kerajinan unggul lainnya diantaranya anyaman, bordiran, ukiran hingga guci, serta kuliner yang sudah dikenal masyarakat luas.



(kabarpks.com)
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953