Translate

Senin, 22 Juni 2015

Di Kota Megapolitan Jakarta pun ada Kampung Batik !!!



Masyarakat Indonesia mungkin lebih mengenal kampung batik di Pekalongan, Yogyakarta, dan Solo. Namun, siapa sangka kota metropolitan seperti Jakarta juga memiliki kampung batik?

Kampung Batik Terogong terletak di daerah Terogong, Cilandak,  Jakarta Selatan. Tak hanya memproduksi, masyarakat juga bisa belajar cara membatik di Kampung Batik Terogong. Batiknya memiliki corak khas tersendiri khas masyarakat Betawi seperti motif topeng, kembang api, dan burung gelatik. 

Siti Laela, Ketua Paguyuban Kampung Batik Terogong menuturkan, batik Betawi sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an. Namun seiring dengan perkembangan zaman, pamor batik khas penduduk asli Jakarta ini mulai meredup. 
Agar tidak punah, didirikanlah Kampung Batik Betawi pada 2012. Tujuannya selain untuk melestarikan batik khas Betawi yang hampir punah, juga membangkitkan kembali pamor batik tersebut.

Sebagai keturunan Betawi asli, Laela tergerak untuk bisa melestarikan seni batik nenek moyang. “Awalnya pengen melestarikan batik Betawi yang mulai punah dan susah dicari di pasaran,” ujar Laela. Bersama 6 saudaranya, ia membuka usaha Batik Betawi Terogong. Ketika usaha batik Betawi yang digagasnya maju, ia mengajak kaum perempuan di sekitarnya untuk bergabung membantu produksi Batik Betawi Terogong.

“Sudah mulai jelas pasarnya. Makanya kita ajak ibu-ibu di sini untuk bergabung produksi batik. Daripada hanya nonton sinetron, ini lebih menghasilkan,” terangnya. 

Saat ini sekitar 15 orang yang bekerja. Mereka dapat menghasilkan 20 potong batik tulis per bulan. Sementara untuk batik cap, ia bisa memproduksi sekitar 100-200 potong per bulan. 
“Kalau batik tulis pengerjaannya memakan waktu lama. Minimal 1 potong saja pengerjaannya dalam satu minggu,” ungkapnya.




Motif Batik Betawi Terogong mempunyai berbagai macam variasi, dari penari topeng, pengantin Betawi, sepeda ontel, hingga tanaman langka yang sudah jarang dijumpai di Jakarta seperti mengkudu. Dari sekian banyak motif, yang menjadi andalan dan paling khas di Batik Betawi Terogong adalah motif tebar mengkudu. 
“Itu ada artinya. Tekun dan sabar memang kudu (harus). Jadi, orang Betawi harus usaha terus. Jangan sampai menyerah, dan seperti buah mengkudu,” ujarnya sambil tertawa.

Soal harga juga sangat variatif , bergantung motif, banyaknya warna yang digunakan, serta bahan. Untuk batik cap kisarannya Rp 200-500 ribu per potong, sedangkan batik tulis bisa mencapai harga jutaan rupiah, terlebih kalau menggunakan kain sutra.



foto : Aman Lase Collections


Laela mengungkapkan, pemasaran batik produksinya tidak hanya lewat gerai di pusat perbelanjaan. Dia juga memasarkan dari pintu ke pintu dan menjual barangnya secara online. Dengan beragam model pemasaran ini, penjualan per bulannya mencapai Rp 40-50 juta.

Bagi yang tertarik untuk mengenal Batik Betawi lebih dekat, Kampung Batik Terogong berada di ke Jl. Terogong III, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan.

(rumahukm.com)
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953