Translate

Selasa, 16 Juni 2015

Ini Dia Songket dan Batik Tabir Riau



Indonesia adalah negeri yang kaya akan warisan wastra tradisional. Hampir seluruh daerah di Tanah Air memiliki kain tradisional dengan ragam motif  dan kaya warna. Guna memperkenalkan dan mengembangkan kain tradisional berupa songket Riau dan batik tabir Riau, maka Lancang Kuning Fashion Festival digelar oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau. 


Festival ini menampilkan kompetisi kreasi songket dan batik Riau dari masing-masing kabupaten dan kota di Riau. Selain itu, dua orang perancang busana kenamaan Indonesia pun diundang untuk menciptakan pula kreasi busana dari dua kain tradisional khas Riau tersebut, yaitu Sapto Djojokartiko dan Rudi Chandra.



"Acara ini adalah bentuk apresiasi dan komitmen untuk mengangkat batik dan tenun Riau ke kancah nasional dan internasional serta agar semakin dikenal di dunia mode. Kita ingin songket dan batik Riau sangat dikenal menjadi tingkat nasional dan internasional," ungkap Tengku Zul Effendi, Ketua Pelaksana Lancang Kuning Fashion Festival pada konferensi pers di SKA Co Ex Grand Ballroom, Pekanbaru, Jumat (12/6/2015).



Pada kesempatan yang sama, Rudi Chandra mengaku bahwa dirinya bahagia karena berkesempatan mengikuti ajang mode ini. Dalam acara puncak, Rudi menghadirkan koleksi bertajuk Mahratu. Koleksi busana wanita yang dikreasikan dari songket tradisional Riau ini terinspirasi dari Mahratu yang merupakan istri dari Sultan Syarif Kasim II dari Kerajaan Siak yang menaruh perhatian besar terhadap kain songket Riau. 



"Kalau kain tenun khas Riau baru kali ini saya ambil bagian. Saya lihat potensi pengembangannya sangat bagus, sekarang bagaimana caranya kita sebagai desainer kerjasama dengan pengrajin dalam meningkatkan motif dan mengembangkan motif. Ini tugas desainer dan pengrajin," ujar Rudi.



Sapto pun mengapresiasi kain tradisional Riau, dengan menghadirkan koleksi kapsul, Todjo. Sebanyak delapan koleksi busana bertajuk Todjo Raya Capsule Collection 2015 dihadirkan dengan memadukan songket khas Riau dengan kain modern seperti renda, sehingga menampilkan perpaduan yang sangat cantik.



"Saya merasa tenun Riau kurang dikenal. Saya tertantang membawa ini agar generasi sekarang dan yang akan datang mengenal tenun Riau. Sayang sekali kalau tidak dipakai dan diketahui oleh orang Indonesia. Saya mengolah desainnya menjadi lebih muda. Saya mengelola kain tenun menjadi busana," tutur Sapto.


(kompascom)
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953