Translate

Rabu, 24 Juni 2015

JK Buka Gelar Batik Nasional 2015



INGAT Batik Tulis Lasem, Ingat STAN 73


Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Gelar Batik Nasional 2015 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2015). JK mengingatkan perjalanan panjang batik sebagai pakaian resmi saat ini.

"Apabila bicara batik, kita bicara sejarah bangsa dan kebutuhan saat ini. Batik banyak dimulai di Jawa, di Yogyakarta, Pekalongan, atau Cirebon, tapi kini sudah tersebar di beberapa kota besar," kata JK dalam sambutannya di Plenarry Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2015).


JK menyebut, batik sebagai budaya dan inovasi bangsa yang kini kian berkembang. Kini, batik tak hanya dikenal dari Jawa, seluruh kota dari Aceh hingga Papua telah menampilkan batik mereka sendiri untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.


Batik dulu hanya dikenal sebagai kain, namun seiring perkembangan zaman, kemeja batik pun mulai populer. Tak hanya kemeja, batik kini telah masuk dalam berbagai aksesoris yang digunakan anak muda saat ini.


Pria asal Makassar ini pun menuntut kreativitas dari pengusaha batik untuk mengembangkan setiap motif yang ada. Sebab, anak-anak muda yang mempopulerkan batik kadang-kadang tak mau menggunakan motif klasik yang ada.


"Jadi harus kreatif, kalau kita tidak kreatif nanti bisa kalah dari Tiongkok lagi, karena Tiongkok kadang-kadang bisa produksi massal kan," kata JK disambut tawa.


Di penghujung kata sambutan, JK pun memberikan pantun sebagai penutup. "Bersama ke sawah mencari itik, dimasak untuk makanan bulan puasa, tiap hari kita pakai indahnya batik, untuk menghormati karya leluhur bangsa," kata JK disambut tepuk tangan undangan.


JK yang memakai batik berwarna cokelat itu membuka Gelar Batik Nasional dengan pemukulan kentongan yang didampimgi Menteri Perindustrian Saleh Husin. Dalam pembukaan ini juga hadir Muhfida Jusuf Kalla dan Ani Yudhoyono. 


(metrotvnews.com)
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953