Translate

Senin, 29 Juni 2015

Kawasan Imogiri Yogyakarta dikembangkan jadi Museum Hidup Batik Indonesia



Kawasan Imogiri, Yogyakarta, terutama sekitar makam Imogiri, diharapkan bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata budaya batik dengan kehidupan budaya dan lingkungannya, termasuk adanya tanaman indigo yang merupakan pewarna alami batik. Tidak hanya khas, batik warna alam indigo juga termasuk 10 besar ekspor Indonesia.

Ketua Paguyuban Batik Sekar Jagad, Imogiri, bantul, Yogyakarta, Suliantoro Sulaeman mengatakan batik merupakan seni para ibu, warisan budaya dunia asli dari Bumi Mataram. 

"Jika menjadi museum hidup batik, kawasan Imogiri akan kami setting seperti zaman dahulu, baik rumah-rumah, tanaman dan kehidupan para masyarakatnya," katanya usai beraudiensi dengan Gubernur DIY di Kepatihan Yogyakarta, Senin (29/6/2015).

Suliantoro Sulaeman menambahkan, selain merencanakan museum hidup batik di Imogiri, pihaknya juga mengupayakan pelestarian batik dengan mencetak 500 perajin batik di DIY pada setiap tahunnya. 

"Dengan begitu, batik akan semakin banyak, dan mampu bertahan meski ada serbuan impor kain printing motif batik atau textil motif batik," pungkasnya. 


(rri.co.id)
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953