Translate

Rabu, 17 Juni 2015

Tekan Peredaran Batik Cetak, YBI Gelar Batik Nasional

Ketua Pelaksana Pameran GBN 2015 Ratna Djoko Suyanto (Foto: MTVN/Husen Miftahudin)
Yayasan Batik Indonesia (YBI) akan melaksanakan Gelar Batik Nasional (GBN) pada 24-28 Juni. Diharapkan, dengan memamerkan produk-produk batik nasional mampu menekan beredarnya batik printing  di Indonesia. Hal itu dikatakan Ketua Pelaksana Pameran GBN 2015 Ratna Djoko Suyanto. Menurut dia, kualitas batik cetak jauh lebih rendah ketimbang batik tulis yang merupakan ciri khas batik nasional.

"Meski harganya lebih murah dibanding batik tulis, namun kualitas batik printing kalah jauh dengan batik tulis," ujar Ratna, saat ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jln Jend Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (17/6/2015).


Apalagi, lanjut dia, kebanyakan batik cetak yang ada di Indonesia merupakan hasil impor dari Tiongkok. Jelas, jika batik cetak ini dibiarkan menyebar luas di kalangan masyarakat, maka batik lokal yang merupakan produk budaya nasional akan semakin terkikis.


Ia menambahkan, dengan digelarnya pameran GBN ini maka produk batik akan dikenal luas di seluruh dunia. Terlebih, batik Indoneisa telah resmi diakui UNESCO sebagai budaya tak benda warisan manusia.


"Dari segi kualitas dan motif, batik Indonesia itu berkembang terus. Kita harapkan batik itu seperti pakaian kimono yang merupakan ciri khas pakaian Jepang. Jadi, jika orang pakai batik, berarti itu pakaian khas Indonesia," pungkas Ratna. 

ABD

(metrotvnews.con)
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953