foto : Indonesiakaya.com |
Indonesia
yang memiliki bearagam suku dan budaya menciptakan banyak sekali barang-barang
kerajinan yang sering terkait dengan kegiatan-kegiatan adat. Salah satunya
adalah kain tenun dari masyarakat Baduy di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes.
Kain tenun dari Suku Asli Banten ini umumnya
berwarna putih dan biru tua. Selain itu, teksturnya juga kasar dan motif
sederhana menjadi ciri khas kain yang dibuat dengan cara tradisional ini..
Seluruh
proses pembuatan kain tidak tanpa melibatkan alam, mulai dari penanaman biji
kapas, pemanenan kapan, pemintalan, sampai dengan pewarnaan benang yang selesai
dipintal. Kemudian penenunan dilakukan menggunakan Pakara. Pakara adalah alat
tenun gendong yang digunakan oleh masyarakat Baduy untuk menghasilkan kerajinan
dalam bentuk kain tenun.
Umumnya
proses tenun dilakukan setelah musim panen sebab dimasa-masa tersebut
kaum wanita tidak banyak disibukkan untuk mengolah hasil panen dan kaum pria
lebih banyak berada di ladang atau sawah. Meski begitu, Proses menenun bisa
berlangsung mulai dari hitungan minggu hingga berbulan-bulan. Lamanya proses
ini tergantung pada ukuran kain dan kerumitan motif kain. Biasanya motif kainSuku Baduy berupa garis warna-warni dan motif yang terinspirasi dari alam.
Hasil tenun kemudian akan digunakan dalam kegiatan-kegiatan
adat. Terutama pada suku Baduy dalam yang sangat ketat mengatur perihal
pakaian, adat hanya memperbolehkan pakaian terbuat dari kapas dan tidak boleh
menggunakan mesin jahit dalam pembuatannya.
Tingginya minat wisatawan yang datang ke daerah
Baduy Luar, kain tenun Baduy tidak lagi hanya untuk kegiatan-kegiatan adat
tetapi juga mulai menjadi buah tangan.
Terdapat tiga jenis kain tenun yang dihasilkan oleh masyarakat
Baduy, selendang kecil, selendang besar samping/sarung dan telekung. Samping
umumnya berwarna dasar hitam berpadu dengan garis-garis kecil berwarna biru
terang. Samping selanjutnya dapat dijahit dan dibuat menjadi sarung, kulot atau
rok. Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam, mulai dari harga Rp. 50.000 an
untuk jenis syal/selendang kecil, hingga lebih dari Rp. 200.000 an untuk jenis
samping dan telekung yang berukuran lebih besar.
goodnewsfromindonesia.org
link by : Aman Lase Collections