 |
| Ilustrasi : Tenun Neno by Aman Lase Collections |
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan mengusung tema tenun dalam penyelenggaraan bulan citra budaya Lombok Sumbawa 2015.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Moh Faozal mengatakan pengambilan tema tenun dalam rangka menghidupkan kembali tenun sebagai ikon khas NTB.
"Dulu NTB dikenal sebagai salah satu daerah terbaik penghasil kain tenun. Salah satu lokasi pembuatan kain tenun yang terkenal, yakni di Jalan Tenun, Cakranegara, Kota Mataram," kata Faozal di Mataram, Sabtu (11/7/2015).
Menurut dia, selama ini tenun sudah menjadi ciri khas NTB. Bahkan, ketika jayanya branding kain tenun khas NTB sangat diminati, karena corak dan kualitasnya bagus, tetapi seiring perjalanan waktu tenun daerah ini kemudian meredup.
"Inilah mengapa kami mengambil tema tenun, salah satunya kita ingin menghidupkan kembali branding tenun NTB sehingga bisa dikenal secara nasional maupun internasional," ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam penyelenggaraan bulan citra budaya Lombok Sumbawa 2015, nantinya seluruh tenun khas daerah ini akan ditampilkan selama 1 minggu, sedangkan pusat acaranya akan dilaksanakan di Jalan Tenun Cakranegara.
"Diharapkan kain tenun kita dapat kembali dikenal sebagai salah satu seni dan budaya di provinsi ini," katanya.
Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan penyelenggaran bulan citra budaya Lombok Sumbawa 2015 dilaksanakan 18 Agustus.
Kegiatan bulan citra budaya (BCB) Lombok Sumbawa 2015 itu, dilaksanakan dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke provinsi itu. Dimana, NTB sendiri menargetkan 2 juta wisatawan di tahun 2015 ini.
"Saat ini, angka kunjungan kita sudah mencapai 800 ribu orang, karena kita optimistis angka kunjungan 2 juta wisatawan bisa tercapai," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, nantinya akan melibatkan ribuan orang, termasuk para pelaku dan industri pariwisata, termasuk sejumlah negara yang akan ikut berpartisipasi. Kehadiran peserta dari mancanegara ini nantinya akan mengisi berbagai kegiatan di BCB, salah satunya parade lintas budaya mancanegara.
bisniscom link by Aman Lase Collections
