Translate

Rabu, 08 Juli 2015

Wanita Muda Ini Sukses Bawa Batik Betawi Go Internasional !



Jika selama ini Anda lebih mengenal Batik Pekalongan, Solo atau Cirebon, apakah Anda mengetahui Batik Betawi ?

Adalah Ernawati yang mendirikan Seraci Batik Betawi dan membuka rumah produksi di Tarumajaya, Marunda-Bekasi. Selain rumah produksi, di sana terdapat galeri kecil yang menampilkan berbagai kreasi busana dengan Batik Betawi, seperti baju muslimah, mukena, kemeja, tas, hingga mug. Selain di dua tempat tersebut, workshop dan galeri Batik Betawi juga dapat kita temui di Thamrin City.

Berusia 26 tahun dan merupakan lulusan dari Sekolah Fashion Budi Hardjo, Ernawati mengajak para istri dari nelayan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Karena nelayan di sana,  dalam mendapatkan ikan tangkapannya tidaklah menentu dan pasti, apalagi ketika air surut.

Dalam usia mudanya, Ernawati telah memperkenalkan Batik Betawi ke berbagai daerah, seperti Lombok, Medan, NTT, Kalimantan, hingga ke Malaysia pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa Batik Betawi telah Go International. Untuk pelaksanaan pameran Batik Betawi biasanya digaet oleh Pemda atau pun Pemkot.

Berawal dari keinginan untuk mengembangkan Batik Betawi yang telah lama tenggelam, serta dukungan dari keluarga untuk mengembangkannya dan faktor lingkungan masyarakat sekitar yang banyak menganggur, Ernawati dibantu dengan Tim CSR PT. Pembangkit Jawa-Bali (PT. PJB) melakukan pelatihan dan pemberian alat-alat pendukung pembuatan Seraci Batik Betawi.

Program CSR PT PJB ini bernama Program Pengembangan Varian Batik Betawi Seraci “Batik Kite, Kite Jage” yang masuk dalam Program Kerja Desa Binaan dari PJB. Program CSR PT PJB ini dimaksudkan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar yang dilaksanakan dengan pelatihan terhadap masyarakat dan pemberian alat-alat pendukung.

Batik Betawi sendiri merupakan batik yang bermotifkan kegiatan sehari-hari masyarakat seperti membajak sawah, budidaya ikan lele, hingga bermotifkan tugu monas, ondel-ondel dan lain sebagainya yang diambil dari berbagai ikon Betawi. Selain itu terdapat dua pilihan yaitu batik cap atau pun batik tulis, yang perharinya dapat diproduksi 20 lembar kain untuk batik cap dan 2 lembar perbulan untuk batik tulis.

Kini sudah hampir 5 tahun Batik Betawi dikenal masyarakat Jakarta hingga Bekasi dan telah mengikuti berbagai pameran dan fashion show, khususnya untuk penampilan Abang-None Jakarta tahun lalu.

Hingga saat ini Batik Betawi dikenal masyarakat Jakarta-Bekasi dan akan terus melakukan pengembangan dari ide dan melakukan promosi produk agar diketahui masyarakat luas. Batik Betawi merupakan kebudayaan yang harus dijaga, dilestarikan dan dikenal masyarakat luas, dan tentunya Anda patut bangga karena tak kenal maka tak sayang.

lingkarbekasi.com
link by Aman Lase Collections
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953