Translate

Kamis, 04 Agustus 2016

Menggairahkan inovasi batik Bantul

IKM Batik Bantul Pekerja menyelesaikan pembuatan batik tulis di Desa Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (19/9). Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan pertumbuhan batik cenderung mengalami kenaikan antara lima sampai sepuluh persen per tahun dan mampu menyerap sebanyak 2.056 tenaga kerja pembatik. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga) 


Satu asa dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menggairahkan inovasi batik lokal dengan mengadakan lomba desain batik khas daerah guna mendorong para perajin batik daerah ini untuk meningkatkan inovasi.

"Melalui lomba desain batik ini kami memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi perajin batik untuk berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan motif batik," kata Kepala Bidang Perindustrian Disperindagkop Bantul, Kesi Irawati di Bantul, Kamis.

Menurut dia, lomba desain batik dengan tema flora dan fauna bagi perajin Bantul telah dimulai sepekan lalu yang diikuti sebanyak 105 perajin, peserta terbagi dalam 2 kategori lomba, yaitu kategori motif batik klasik yang diikuti 69 perajin dan motif batik modern  yang diikuti 36 perajin.

Ia mengatakan, seluruh peserta tersebut telah menyerahkan desain batik yang dituangkan dalam kertas, untuk selanjutnya oleh panitia dijaring 10 desain terbaik masing-masing kategori untuk kemudian diaplikasikan ke dalam selembar kain.

"Proses membatik di kain kami beri waktu 4 hari hingga 31 Juli 2016, dan hasilnya ada 8 motif batik modern, karena 2 perajin mengundurkan diri. Sedangkan motif klasik ada 8, karena 2 perajin belum dapat menyelesaikan," katanya.
Dari 16 desain batik klasik dan modern (masing-masing 8 desain) itu saat ini dipamerkan dalam sebuah pameran pembangunan bertajuk Bantul Ekspo yang digelar pemerintah daerah di Pasar Seni Gabusan Bantul, 1 sampai 11 Agustus 2016.

"Ini sekaligus sebagai sistem penilaian untuk mencari karya terbaik yang keluar sebagai pemenang, karya terbaik berdasarkan penilaian juri dan pilihan pengunjung Bantul Ekspo," katanya.

Kesi mengatakan, dipilihnya tema flora dan fauna dalam lomba desain batik kali ini adalah untuk mengangkat potensi alam yang di dalamnya terdapat tumbuhan maupun satwa yang terdapat di Bantul, gambaran alam itu diaplikasikan ke dalam sebuah desain batik.

"Contohnya tentang Parangtritis, sehingga ada yang menggambar biota laut dalam karya batik mereka. Masing-masing pemenang baik klasik maupun modern akan diumumkan saat Upacara Kemerdekaan nanti di Lapangan Paseban," katanya.

sumber : antara
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953