Translate

Minggu, 13 November 2016

Trend Fashion 2017, Tenun Warna Alam

Tenun Warna Alam.
FOTO : YERI/INDOPOS


Warna alam dari keragaman hayati  diusung Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) Trend Show 2017 di Senayan City kemarin. Kegiatan itu juga bekerjasama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI), Uni Eropa (EU) dan Humanist Institute for Cooperation with Developing Countries (HIVOS).


Selain program bersama EU dan Hivos, CTI juga sudah melakukan kegiatan pewarnaan alam di Sambas, Sumba, dan Palembang. Tiga Penghargaan World Craft Council (WCC) telah didapatkan untuk hasil tenun dari daerah Jembrana, Bali bagian Barat, dan Palembang.

Ketua Cita Tenun Indonesia, Okke Hatta Rajasa menjelaskan, rangkaian pameran juga digelar, wujud karya dari dua Desainer tekstil meningkatkan nilai kain tenun.
”Tenun juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah,” tambahnya.
Baca juga: Selain Terkenal dengan Dunia Bawah Laut, Wakatobi juga Punya Desa Tenun

Walaupun produk tradisional, kain tenun juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup. Kain tenun tampak menawan dalam sentuhan busana modern. 

Selain itu, untuk proyek konsumsi dan produksi berkelanjutan tenun tangan tradisional dilaksanakan di empat daerah binaan, yaitu Kabupaten Jembrana di Bali, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah bagian utara dan selatan.

Tenun Indonesia beragam jenis, memiliki 12 teknik pembuatan, yaitu tenun ikat lungsi, pakan, pakan tambah, lungsi pakan, sobi, dobi, jacquard, datar, songket, kombinasi tenun ikat dan songket, rang rang, dan tapestry.

Dua desainer tekstil yang turut ambil bagian yaitu Koesoemaningsih. Dia merupakan mitra desainer untuk daerah binaan Jawa Tengah bagian selatan dan utara serta Kabupaten Jembrana, Bali. Sedangkan Ae Kusna untuk daerah binaan Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Koleksi BLOUSE TERBARU Aman Lase Collection

Ada juga empat desainer interior dan produk yang turut serta, CTI bekerja sama dengan Ary Juwono sebagai mitra desainer untuk daerah binaan Jawa Tengah bagian utara. Masih ada pula Roland Adam untuk daerah binaan Jawa Tengah bagian Selatan, Yuri Alfa untuk daerah binaan Kabupaten Jembrana di Bali bagian barat. Sedangkan Koestriastuti untuk daerah binaan Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Tenun Ikat Ganda Hanya Ada Tiga di Dunia, Salah Satunya dari Desa Tenganan Bali Ini

Tak ketinggalan Chossy Latu sebagai mitra desainer daerah binaan Jawa Tengah bagian selatan, Auguste Soesastro untuk daerah binaan Jawa Tengah bagian utara. Didi Budiardjo untuk daerah binaan Kabupaten Jembrana di Bali bagian barat. Khusus untuk daerah binaan Sulawesi Tenggara Denny Wirawan.

Pihak Uni Eropa, dalam  program Switch Asia membantu Indonesia mencapai konsumsi dan produksi berkelanjutan, termasuk karya tenun tangan tradisional ini. Dukungan pengembangan rantai nilai tekstil tenun tangan tradisional yang ramah lingkungan secara.

Produksi tenun adalah melestarikan warisan budaya bangsa. Melalui program tersebut diharapkan juga mampu mendorong penghasilan tambahan dan kesejahteraan bagi lebih dari empat ribu Penenun Nusantara dari Sumatera sampai dengan Nusa Tenggara Timur. Meningkatkan kualitas hidup perempuan penenun, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. 
Baca juga: Koleksi DRESS TERBARU Aman Lase Collection

Trend Show 2017 menciptakan produk fashion ramah lingkungan. Memberikan inspirasi para desainer tekstil, interior dan produk, dan fashion lainnya.


sumber: indopos.co.id
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953