Translate

Tampilkan postingan dengan label Info Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Umum. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 Juni 2015

Inalum Latih Warga Bikin Kain Tenun Khas Batubara, Sumatera Utara

Kawasan Industri PT Inalum


PT Indonesia Asahan Alumunium mengadakan pelatihan pembuatan kain tenun khas setempat kepada para warga di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara.
Siaran pers yang diterbitkan Inalum, Senin (8/6/2015), menyebutkan pelatihan tersebut dihelat melalui kerja sama dengan PT PNM (Persero) dan Diskoperindag.
Pelatihan pembuatan kain tenun khas Batubara diikuti tiga kelompok atau 15 pengrajin yang berasal dari Desa Kampung Lalang (Tg.Tiram), Desa Benteng (Talawi) dan Desa Padang Genting (Talawi) yang berakhir pada 5 Juni 2015 di MPH – Tanjunggading.
Pelatihan tersebut meliputi manajemen usaha, pembukuan, pemasaran dan packaging.
Mustafal Akhyar, Sekretaris Diskoperindag & UKM Batubara mengungkapkan pemkab memberikan apresiasi kepada PT Inalum yang telah peduli dan mendukung pelestarian dan pengembangan kerajinan kain tenun khas Batubara melalui pelatihan dan bantuan 15 unit alat tenun tradisional.
"Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya baik melalui usaha pemasaran yang menarik dan inovatif," ujarnya.
"Kita ketahui bersama kain songket batubara adalah salah  tenun satu ciri khas dan kebanggaan Kabupaten Batubara," tambah W.Djoko Laksono, Deputy General Manager Umum & CSR PT Inalum.
Kelompok pengrajin dan 15 peralatan tenun tradisional direkomendasikan serta dipersiapkan oleh Diskoperindag Batubara dengan memanfaat pengusaha lokal.
Pelatihan ini diakhiri dengan studi banding dan pembinaan untuk beberapa waktu ke depan.
Kamisyah, salah seorang pengrajin kain tenun khas Batu Bara dari desa Padang Genting Kecamatan Talawi mengaku dirinya sangat terbantu dengan adanya pelatihan dan bantuan alat tenun ini.

(bisniscom)

Penari Karnaval Pernikahan Anak Jokowi Kreatif Olah Batik Jadi Kostum Heboh




Selvi datang ke lokasi ijab kabul di Graha Saba Buana, Solo dengan kereta kudanya, sedangkan Gibran datang berjalan kaki. Kedua pasangan yang kini telah sah menjadi suami-istri itu pun diiringi oleh iring-iringan penari dari Komunitas Red Batik Solo. 


Masing-masing mempelai diiringi oleh 11 orang penari yang berlenggak-lenggok di samping kereta kuda. Penampilan penari karnaval yang berjumlah sekitar 22 orang itu sukses membuat suasana di sekitar lokasi ijab kabul menjadi meriah karena mereka tampil dengan kostum karnaval yang heboh. 


Komunitas Red Batik Solo merupakan komunitas kostum karnaval di Solo yang memiliki kreativitas tinggi dalam mengolah busana yang mereka kenakan. Mereka tampil maksimal dengan kostum ekstravaganza lengkap dengan hiasan kepala besar yang terbuat dari bambu, tanaman, biji-bijian. 




Dalam membuat kostum, Red Batik Solo memang selalu menggunakan kain batik yang dikolaborasikan dengan elemen dari alam untuk aksesori kepala, gelang dan kalung. Untuk baju yang dikenakan, mereka mengkreasikannya sendiri tanpa dijahit. 



Memanfaatkan kain-kain tradisional Solo seperti batik sogan dan lurik, mereka memodifikasinya menjadi kostum yang dikenakan dengan cara dililit-lilitkan ke tubuh. Untuk mengunci busana agar tidak lepas, mereka mengandalkan kawat dan peniti.


Komunitas Red Batik Solo sudah sering tampil di berbagai acara di Solo. Jokowi pun sangat terkesan dengan penampilan mereka sehingga ia meminta langsung Red Batik Solo untuk memeriahkan pernikahan anaknya sebagai pengiring Selvi dan Gibran saat berada di kereta kuda. 


"Diminta oleh pak Jokowi. Kita sudah sering diminta buat nari karnabal. Sudah sering ikut event semenjak Jokowi jadi walikota Solo," ujar Atha Oktaviana, salah satu penari karnaval yang ikut mengiringi Selvi saat ditemui Wolipop di Graha Saba Buana, Solo, Kamis (11/6/2015). 


Diungkapkan Atha, timnya telah mempersiapkan diri sejak subuh. Busana yang mereka kenakan pun dibuat secara spontan. "Sudah siap-siap sejak jam lima pagi. Bajunya juga dibikin dadakan tadi pagi soalnya cuma dililit aja, tidak dijahit," ungkapnya.

(detik)


Rabu, 10 Juni 2015

Rudolf G. Smend dan Brigitte Willach, Kolektor Asal Jerman Memiliki Koleksi Batik Tulis Berusia Ratusan Tahun

Acara Pembukaan Pameran Tekstil Warisan Budaya Dunia di Museum Tekstil

Batik koleksi dari dua kolektor asal Jerman ditampilkan pada pameran bertajuk Highlight from North Coast to Bimasakti dengan nuansa warna dan corak yang berbeda di Museum Tekstil Jakarta pada 10-28 Juni 2015. Kedua kolektor itu adalah Rudolf G. Smend dan Brigitte Willach.
Rudolf, 76, yang belajar batik pada 1973 di Taman Sari Yogyakarta memamerkan koleksinya berupa batik antik pesisiran. Sedangkan Brigitte, 66, memamerkan koleksinya hasil perajin Bimasakti Bantul.
Batik dari pesisir utara Jawa dan dari daerah Yogyakarta, masing-masing memiliki keindahan dan keunikan tersendiri.
Koleksi Rudolf menghadirkan batik tulis pesisir pantai utara Jawa yang kebanyakan usianya sudah tua. Ada sarung dari Pekalongan yang kira-kira diproduksi 1885-1900.
Terdapat kombinasi warna-warna cerah. Namun tidak semua bahan sarung itu diberi motif. Motif-motifnya sudah mendapat pengaruh dari budaya luar, seperti dari Eropa. Hal itu terlihat dari terdapatnya motif bunga, pita-pita.
Ragam hias yang bersifat naturalistik dan dipengaruhi oleh berbagai budaya asing seperti budaya Eropa, Islam, China dan India dengan aneka warna cerah yang menawan.
Pengaruh asing tersebut dapat dilihat pada beberapa koleksi Rudolf. Cirebon, Indramayu, Pekalongan, Batang, Tegal, Lasem, Rembang, Demak, Kudus merupakan sentra produksi batik di pesisir utara Jawa yang pada masanya memproduksi batik-batik dengan kualitas yang baik.
Berbeda koleksi Brigitte yang merupakan batik-batik yang dibuat oleh anggota Koperasi Batik Bimasakti, Giriloyo, Kab.Bantul, Yogyakarta. Adapun, pengembangkan Koperasi Batik Bimasakti baru sejak 1982.
Berbeda dengan batik Yogyakarta yang merupakan salah satu pusat kebudayaan Hindu-Jawa, juga daerah kerajaan yang kaya akan adat istiadat dan tradisi. Batik dari daerah Yogyakarta memiliki ragam hias yang umumnya bersifat simbolis. Tata warnanya terbatas pada warna hitam, putih, biru, dan cokelat.
Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dibuat batik tulis dengan ragam hiasnya merupakan perpaduan batik saudagaran atau ragam hias batik keraton.
(bisniscom)

GIBRAN-SELVI Menikah, Jokowi & Keluarga Kenakan Batik Seharga Rp 400 Ribu

Presiden Joko Widodo (dua kiri) didampingi istrinya Ibu Iriana Joko Widodo (empat kanan) bersama putra putrinya Kahiyang Ayu (lima kanan), dan Gibran Rakabuming Raka (limakiri) berjalan saat akan melamar menantunya Selvi Ananda di Jalan Kutai Utara RT.08/RW.07 Sumber, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/6) malam. (fofo: antara)




Paman Presiden Joko Widodo (Jokowi), Setyawan Prasetyo, memimpin rombongan keluarga mempelai pria menuju kediaman keluarga besar Selvi Ananda dalam acara Tembungan, Selasa (9/6/2015) pukul 18.50 WIB.
Jokowi dan seluruh anggota keluarga tampak mengenakan baju batik. Seperti yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka setelah Kumbokarnan, Senin (8/6/2015), rombongan keluarga Presiden Jokowi melakukan tembungan dengan berjalan kaki. Di belakang Setiyawan Prasetyo, terdapat Gibran Rakabuming Raka yang ditemani Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi.
Tidak hanya itu, adik Gibran, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep, serta juga turut serta di dalam rombongan. Sang Ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo, juga ikut melangkahkan kaki mengantar cucunya.
Rombongan keluarga Presiden Jokowi melewati berberapa ruas jalan di RW 007 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Hampir seluruh rombongan mengenakan busana batik berbagai corak dan kebaya bagi perempuan. Mereka berjalan selama 10 menit hingga sampai di kediaman Selvi.
Menurut pakar batik Solo yang juga perancang baju batik Jokowi, Sugiarto, mengatakan baju batik yang dikenakan Jokowi dan keluarga bukan batik yang mahal atau kelas tinggi.
“Ini justru murahan, harganya cuma Rp300.000-Rp400.000. Meski demikian, batik yang dikenakan sudah benar menurut adat Jawa,” katanya saat tampil live di TV One, Selasa (9/6/2016)  malam.
(kabar24)

Selasa, 09 Juni 2015

Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Pengolah Limbah Batik

foto: Aman Lase Collections



Lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan alat pengolah limbah industri tekstil batik yang diberi nama Platinum Inert Electrolysis Technology and Ativated Carbon.


"Alat pengolah limbah industri tekstil batik ini dilatarbelakangi karena semakin banyaknya jumlah perajin batik di Indonesia. Dengan banyaknya jumlah perajin batik, tingkat pencemaran air juga semakin meningkat," kata salah seorang anggota kelompok penemu alat tersebut, Agus Setyawan, di Malang, Selasa (9/6/2015).



Ia mengatakan, jumlah perajin batik di Indonesia mencapai 50.000 perajin, sedangkan di Kota Malang sekitar 230 perajin. Satu perajin yang memproduksi tiga kain batik per pekan akan menghasilkan 50 liter limbah sehingga dalam satu bulan mereka bisa menghasilkan 200 liter limbah yang rata-rata dibuang ke sungai.



Limbah dari industri tekstil batik yang dibuang ke sungai ini ternyata mengandung zat-zat berbahaya, seperti tembaga (Cu), timbal (Pb), krom (Cr), dan seng (Zn) yang bisa membahayakan kesehatan manusia, biota, atau makhluk hidup di dalam air serta mengurangi unsur hara yang terkandung dalam tanah.



Oleh karena itu, lanjutnya, dia bersama empat rekannya membuat alat tersebut yang pada dasarnya merupakan metode untuk mengolah limbah. Limbah yang sudah diolah bisa digunakan kembali untuk produksi tekstil selanjutnya.



Komponen dan fungsi alat tersebut terdiri dari platina inert untuk mereduksi logam berat yang terdapat dalam limbah, seperti tembaga (Cu), timbal (Pb), krom (Cr), dan seng (Zb). Stainless steelberfungsi untuk mengendapkan logam berat dan karbon aktif untuk mereduksi limbah yang belum tereduksi pada tabung elektrolisis dan mengubah warna limbah menjadi warna awalnya.



Agus menambahkan, cara kerjanya adalah limbah dimasukkan ke dalam tabung elektrolisis, kemudian platina dan stainless steeldipasang. Platina dan stainless steel selanjutnya dihubungkan ke arus listrik (tegangan 50 volt) dan ditunggu 120 menit, kemudian keran di buka, limbah akan memasuki tabung absorben.



Selanjutnya, kata mahasiswa FTP angkatan 2012 itu, proses tersebut ditunggu selama 10 menit, kemudian keran absorben dibuka dan limbah siap dibuang. Waktu proses pemisahan dari zat-zat berbahaya membutuhkan waktu dua jam dengan tegangan 50 volt dan kecepatan pengaduk 40 RPM.



Alat yang mereka ciptakan itu mempunyai kelebihan, yaitu dari segi waktu, biaya, dan cara kerja yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, alat tersebut juga ramah lingkungan karena zat kimia yang terkandung dalam limbah diendapkan dan direduksi sehingga ketika dibuang ke sungai tidak akan merusak unsur hara tanah dan tidak akan mematikan biota atau makhluk hidup air.



"Setelah kami lakukan percobaan dan penelitian lebih lanjut, pada saat proses elektrolisis, ternyata terjadi penguapan gas yang apabila diproduksi dalam jumlah besar mampu menghidupkan kompor gas untuk kebutuhan rumah tangga," ujarnya.



Selain Agus Setyawan, empat mahasiswa lainnya yang berperan dalam menciptakan alat pengolah limbah tesrebut adalah Juli Erwanda (FTP-Teknik Bioproses 2013), M Doddy Darmawan (FTP-Teknik Bioproses 2013), Natalia Simanjuntak (FTP-Teknik Bioproses 2013), dan Rahma Wati Pertiwi (FTP-Teknik Bioproses 2013). Penelitian mereka didampingi dosen pembimbing Shinta Rosalia Dewi.

(antara)

3 Motif Batik yang Dipakai untuk Pernikahan Putra Jokowi, Gibran dan Selvi





Banyak elemen yang terlibat dalam hajatan Jokowi mantu. Seorang ahli batik asal Solo, Sugiyatna, ditunjuk untuk membuatkan kain bawahan untuk para keluarga mempelai dan among tamu di pernikahan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda. Ada 3 jenis motif batik yang dipakai untuk pernikahan itu.


Kain pertama akan dipakai keluarga mempelai di acara siraman, motif kain yang dipakai adalah Cakar Seling. "(Motif kain ini) Sebagai pembuka dimulainya perhelatan ini," ucap Sugiyatna saat ditemui detiktv di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/6/2015). Siraman akan dilakukan Rabu 10 Juni.



Kain kedua yang dipakai ada batik motif Sido Luhur. Keluarga pengantin dan among tamu akan memakai kain itu di acara ijab kabul. 



"Sido Luhur itu mengharapkan pengantin menjadi mulia, pengantin semakin punya kehidupan yang lebih baik," jelasnya.



Kain ketiga adalah motif Truntum Ceplok. Motif batik jenis ini akan dikenakan saat acara resepsi.



"Truntum Ceplok ini segelap-gelap permasalahan masih ada harapan sinar dari Tuhan," ucap Sugiyatna. Ijab kabul dan resepsi akan dilakukan pada Kamis 11 Juni.

(detik)

Senin, 08 Juni 2015

Desainer Ivan Gunawan Populerkan Tenun Sengkang

Ivan Gunawan memberikan penjelasan tentang Tenun Sengkang


Desainer ternama Ivan Gunawan melirik kain tradisional asal Sulsel yaitu Tenun Sengkang. Hebatnya, Ivan mampu menghadirkan Tenun Sengkang dengan desain busana yang kasual.
Jajaran koleksinya ini dipamerkan dalam ajang fashion Femme 2015 di Hotel Sheraton Makassar, Sabtu (6/6/2015) malam. Ivan menambahkan, koleksi busana dari Tenun Sengkang ini mengambil tema Samalona dengan warna dasar putih, hijau, atau ungu.
“Kain tradisional kan biasanya terlihat resmi. Tetapi kali ini saya membuat agar terlihat moderen dan santai,” kata Ivan.
“Koleksi saya ini sangat ‘ready to wear’ dan sangat ‘light’. Bisa dipakai sehari-hari,” tuturnya.
“Saya ngak payet sama sekali, sangat ‘clean”, dan banyak menggunakan potongan jumpsuit yang saat ini sedang populer,” tambahnya.
Dengan konsep tersebut, lanjutnya, ia berharap Tenun Sengkang mendapat perhatian dari masyarakat luas. Sehingga kain tradisional ini bisa populer dan banyak dicari masyarakat.
Ivan mengatakan bahwa kualitas bahan baku tenun saat ini sudah sangat bagus sehingga lebih mudah untuk dirawat.
“Kalau dulu saya takut menggunakan bahan tenun karena takut luntur, tetapi sekarang pewarnaannya sudah sangat bagus, disetrika, diuap, masih oke banget,” ujarnya.
Sementara untuk memastikan kenyamanan pemakai busana, Ivan mengatakan ia melapisi busana yang ia rancang dengan puring yang terbuat dari katun.
“Kalau bahan tenunkan tidak menyerap keringat, makanya untuk koleksi ini saya melapisi tenun dengan puring katun sehingga sangat nyaman untuk dipakai dalam keseharian,” katanya.
(celebesonline)

Minggu, 07 Juni 2015

Batik Jadi Idaman Pengusaha dan Desainer di Lima, Peru



KBRI Lima berpartisipasi pada Pameran Peru MODA 2015 di Pentagonito, Lima, Peru pada 27-29 Mei 2015 lalu. Dalam pameran tersebut, batik yang dipamerkan dalam berbagai desain menjadi idaman dari pengusaha dan desainer yang menghadiri acara tersebut.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/6/2015), KBRI Lima menjelaskan bahwa produk yang dipamerkan adalah pakaian Batik pria dan wanita, scarves batik, dan kain batik dari berbagai daerah seperti Cirebon, Ngawi, Yogya, Pekalongan, Jambi, Solo, Lasem, dan Madura yang dimiliki KBRI. Selain KBRI, ada juga peserta lain dari Indonesia yaitu produsen dan eskportir benang.

Selama pameran, stand KBRI dikunjungi kurang lebih 420 pengunjung. Aneka produk batik yang dipamerkan memberikan daya tarik tersendiri dan mendapatkan perhatian yang besar pengusaha dari berbagai negara yang dan masyarakat Peru yang menghadiri Pameran Peru MODA 2015.

Pengusaha asing yang mengunjungi Stand KBRI antara lain dari Brazil, Chile, Uruguay, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat. Selain itu, Stand KBRI juga dikunjungi dan mendapatkan perhatian dari para mahasiswa berbagai sekolah mode (school of design) Peru yang tertarik dan kagum dengan pakaian bermotif batik. Mereka berminat untuk menggunakan batik sebagai bahan/media dasar untuk rancangan.

KBRI mendapatkan kurang lebih 56 permintaan informasi bisnis (business inquiry) dari berbagai pengusaha asing dan Peru yang ingin mendapatkan produk-produk Indonesia meliputi bahan fabric dengan motif batik, fabric berasal dari serat alam (natural fibre), sepatu casual, batik pria dan wanita casual, scarves, batik pria dan wanita formal, batik kantor, sarung pantai, jewelry dan aksesoris, tas pantai, sepatu casual, sepatu dan sandal pantai, cotton yarn, polyester yarn, organic cotton, batik anak-anak, denim jeans, dan sepatu olahraga.

Selama tiga hari pameran, secara periodik juga dilangsungkan fashion show yang menampilkan rancangan para designer Peru. Secara keseluruhan, terdapat 22 sesi fashion show yang terbuka bagi pengunjung. Fashion show selalu diminati para pengunjung yang bersedia menunggu dengan antri hingga satu jam sebelum acara dimulai.

Pameran ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata (Ministerio de Comercio Exterior y Turismo / Mincetur), PromPeru (Badan Promosi Ekspor dan Pariwisata Peru) bersama-sama dengan Kementerian Luar Negeri (Ministerio de Relacion Exterior / MRE), Asosiasi Eksportir (Asociacion de Exportadores / ADEX), Kamar Dagang Lima (Camara de Comercio de Lima / CCL), Komunitas Perdagangan Luar Negeri (Sociedad de Comercio Exterior del Peru / COMEXPERU) dan Komunitas Industri Nasional (Sociedad Nacional de Industrial / SNI).

Pameran diikuti oleh tidak kurang dari 160 peserta yang menampilkan 6 (enam) produk utama yaitu tekstil, garmen, footwear, jewelry, raw material dan services. Produk-produk utama tersebut mencakup antara lain yarn, fabric, shawl, gloves, scarves, bags, purses, wallets, sport shoes, women’s shoes, men’s shoes, children’s shoes, shirts, jacket, coats, leather and skins, socks, mannequins and hangers, dan denim garments.

(detik)

Jumat, 05 Juni 2015

Ini Dia Satu-satu nya Blog di Dunia yang Menyajikan Informasi seputar Batik Tenun dan Songket Indonesia sekaligus Menjual Produk-produk Tersebut

Aman Lase Collections - www.batik-tenun-songket.blogspot.com



Adalah www.amanlase.com blog yang konsen dan khusus menyajikan informasi tentang batik, tenun  dan songket, dan sampai saat tulisan ini diterbitkan pada hari ini, kami berani mengklaim bahwa ini adalah satu-satu nya blog di dunia yang khusus menyajikan informasi tentang batik, tenun  dan songket dari seluruh daerah di Indonesia sekaligus menjual produk-produk tersebut.


Saya, Aman Lase sebagai pemilik dan pengelola blog ini menamakan brand untuk produk-produk yang saya jual sebagai Aman Lase Collection.


Aman Lase Collection menjual Batik Tulis Lasem, Batik Tulis Solo, Batik Tulis Pekalongan, Batik Tulis Cirebon, Batik Batu Raden, Kaos Batik Tulis, Daster Batik Tulis, Tenun Baduy, Tenun Sumba, Tenun Ende, Tenun Pahikung, Tenun Lombok, Tenun NTT, Tenun Bali Rangrang, Tenun Ikat Troso Jepara, Songket Lampung dan Sulam Usus Lampung, Songket Padang, Songket Bali Songket Melayu Medan dan Songket Palembang. Tersedia dalam bentuk baju/ pakaian / dress / seragam / pasangan - couple / kain - bahan dan pesanan. Grosir dan Eceran  


Beralamat di Thamrin City Mall Lt 1 Blok A 11 No. 2  Jakarta, email: batiktenunsongket@gmail.com ; twitter: @amanlasedotcom ; facebook: Aman Lase Collection, mencari Reseller wilayah Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Tangerang Selatan, Bandung, Jogja, Semarang, Jabodetabek, Surabaya, Ujungpandang, Manado, Balikpapan dan Banjarmasin.

Gambar produk bisa dilihat di blog ini di menu 'Pilih Produk' dan akun-akun media sosial di atas.

Klik di SINI untuk mengetahui Reseller saat ini.

Silahkan daftarkan diri Anda segera melalui WA 0819 3258 6216, pin 2b13561f dengan mengirimkan biodata yaitu nama lengkap, alamat lengkap, no HP dan pin BB kalau ada serta akun-akun media sosial Anda dengan judul kalimat pembuka 'Daftar Reseller'.

Komisi: 
1. 15 % dari harga jual produk untuk produk baju/kain Batik Tulis Lasem dan Tenun NTT 
2. 10 % dari harga jual produk untuk selain produk pada poin 1

Komisi langsung potong pada saat Reseller melakukan transfer untuk pembelian setiap produk yang dijual.


Akhir kata saya ucapkan terimakasih atas kunjungan Anda di blog ini, selamat berbelanja dan selamat menikmati informasi terkini seputar batik, tenun dan songket Indonesia.


Terimakasih,


Aman Lase


Senin, 01 Juni 2015

Artis Cantik Ini Siap Membawa Songket Palembang Mendunia


Penyanyi Vienna Fridiana selalu punya terobosan menarik agar songket khas Indonesia merambah pasar internasional. Awal tahun 2015 lalu, pemilik butik Vienna Gallery ini sukses menggelar fashion show di kedutaan Amerika. Akhir tahun 2015 nanti, pelantun lagu “Cinta Terakhir” itu berencana menggelar fashion show di kedutaan Eropa.
Selain jalur fashion show, perempuan yang telah membintangi puluhan iklan ini turut mengenalkan songket lewat musik. Pencipta lagu “Cintai Indonesia” ini selalu memilih kostum panggung songket modifikasi Palembang ketika ia diundang nyanyi di beberapa negara Asia.
“Alhamdulillah, saya sering diundang nyanyi ke negara-negara Asia Tenggara. Lewat musik lah, saya sekaligus bisa mempromosikan keindahan budaya & fashion khas Indonesia,” buka Vienna.

Perempuan berambut panjang yang jago melukis ini menambahkan, kita sebagai anak bangsa harus selalu kaya dengan inovasi. Tanpa mengesampingkan pakem adat, pelaku industri kreatif bisa memodifikasi kain-kain tradisional menjadi sebuah desain yang modern.
“Kain tenun memiliki berbagai macam motif dan desain. Ada nilai budaya yang terselip dari setiap motif songket dan ini harus dilestarikan. Zaman dahulu songket cuma dipakai untuk acara-acara pesta sebagai kain bawahan saja. Saya merancang songket Palembang berbentuk jaket, gaun, traveling bag, dan lainnya,” terang pengagum Sheila Majid dan Vina Panduwinata ini.

Vienna berharap, Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat fashion dunia. “Banyak desainer Indonesia yang berhasil membuat karya-karyanya dilirik dunia. Saya pun, demikian. Dengan menggelar fashion show di kedutaan Eropa nanti, songket Palembang kian digemari” harap penyanyi yang telah 2 kali berkolaborasi dengan penyanyi asal Malaysia itu. 
(gulalives.com)

Senin, 25 Mei 2015

JKT48 Eksplor dan Ajak Cintai Batik

BANGGA: Dari kiri, Michelle, Andela, dan Desi menunjukkan hasil membatik di Museum Tekstil Jakarta, Minggu (24/5). (Dhimas Ginanjar/Jawa Pos)
Banyak cara bisa dilakukan untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap 20 Mei. Member JKT48, misalnya, mengajak para fans belajar membatik di Museum Tekstil, Minggu (24/5). Kegiatan itu dipilih karena masih banyak anak muda yang kurang bangga dengan batik meski menjadi identitas nasional.
Member yang berpartisipasi pada official fans club (OFC) itu berasal dari Tim T.  Setiap satu member membatik bersama 3 atau 4 fans. Desain batik berbentuk bunga disediakan oleh pihak museum. Masing-masing member dan fans mendapat satu desain untuk dilukis dengan malam menggunakan canting.
Satu kompor diletakkan di antara member dan fans. Dengan telaten, mereka mulai menyelupkan canting ke wajan yang berisikan malam panas. Ada yang rapi, tapi tidak sedikit yang berantakan karena meluber ke mana-mana. ’’Membatik itu susah, kalau kehilangan fokus bisa berantakan keluar garis,’’ ujar Andela Yuwono.
Membatik yang dia lakukan adalah kali kedua. Pengalaman pertama didapatnya saat masih sekolah dasar (SD). Tapi, tetap saja tidak membuatnya lebih relax. Meski demikian, dia senang karena fans yang ikut cukup banyak. Jadi, harapan untuk memperkenalkan budaya asli bangsa itu bisa tersampaikan.
Member Tim T lainnya, Maria Genoveva Natalia Desy Purnamasari menambahkan, fans JKT48 yang kebanyakan anak muda bisa menjadi sarana tepat untuk menggelorakan kebangkitan nasional. Meski yang baru bisa mereka lakukan adalah memperdalam pengetahuan cara membatik. ’’Banyak yang baru pertama kali (membatik) lho,’’ katanya.
Nah, bagaimana kalau kostum panggung JKT48 juga bertema atau memiliki unsur Batik? Desi memastikan itu bakal keren. Namun, tentu saja bergantung pada dengan keputusan manajemen untuk mengizinkan atau tidak. ’’Kalau ada kesempatan, pengin banget,’’ tutur Desi.
Selain untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional, JKT48 juga memperkenalkan museum tekstil debagai destinasi wisata di Jakarta. Seperti yang diberitakan sebelumnya, sister group AKB48 itu dipilih menjadi duta Enjoy Jakarta oleh Pemprov DKI Jakarta. 
(jawapos)

Minggu, 24 Mei 2015

Toshiba Hadirkan Kulkas Bermotif Batik

Kulkas Glacio Toshiba (Istimewa)

Sebagai pemegang merk utama dari kulkas Toshiba, PT Topjaya Sarana Utama memperkenalkan kulkas terbaru Glacio dengan 3 varian tipe. Ketiga varian itu adalah Glacio Diva di segmen kulkas 1 pintu yang bermotif corak daun, yang terinspirasi dari alam dengan 3 pilihan warna yaitu pink, biru dan coklat.
Selain itu dihadirkan juga Glacio Grand dengan motif batik yang terinspirasi dari budaya Indonesia yang tersedia dalam pilihan warna biru dan merah, juga untuk di segmen kulkas 2 pintu Glacio Jazz dengan membawa motif serat kayu yang sekarang ini menjadi trend untuk desain arsitektur.
"Seri terbaru dari kulkas Glacio ini mampu menjadi trend setter di dalam perkembangan teknologi perangkat elektronik rumah tangga. Dengan mengusung teknologi Mirror Steel sebagai bahan dasar dari pintu kulkas disinyalir, teknologi terbaru ini memungkinkan konsumen seakan dapat berkaca pada cermin dan mengikuti trend 'selfie' yang sekarang lagi ramai,” kata Erik Setiawan, CEO PT Topjaya Sarana Utama, dalam siaran persnya baru-baru ini.
Selain itu, lanjut Erik, motif desain yang ditawarkan mengusung tema desain minimalis dan modern, untuk mengikuti permintaan pasar Indonesia yang sedang menjamur.
Kapasitas produksi dari kulkas Glacio ini adalah 1 juta unit per tahun. Dengan adanya produk baru ini, diharapkan market share dari 14 persen naik menjadi 20 persen. Lebih lanjut, teknologi dan keamanan serta kualitas yang terdapat dalam produk ini sudah disesuaikan dengan standar Toshiba Jepang di mana Toshiba selalu mengedepankan kualitas, daya tahan dan desain yang inovatif, terbukti dengan penghargaan yang diraih dari Best Design Award Jepang.
Untuk program marketing kali ini untuk kulkas tipe Glacio Diva dan Glacio Grand 1 pintu, merupakan program kerjasama yang dilakukan oleh PT Topjaya Sarana Utama, dengan perusahaan minuman Mytea dari Suntory Garuda. Lewat jalur Online e-Commerce blibli.com sebagai sarana untuk memasarkan produk terbarunya yang berencana akan diluncurkan tanggal 20 mei 2015.
"Lewat mekanisme Pre-Order konsumen dapat menikmati potongan langsung sebesar lebih dari Rp 500 ribu dan mendapat 1 pax minuman Mytea. Sedangkan untuk tipe kulkas Glacio Jazz 2 pintu lewat mekanisme yang sama yaitu Pre-Order diperkenalkan lewat channel modern Electronics City yang rencananya akan dilakukan di tanggal 22 Mei – 6 Juni 2015," kata Erik.
Sementara itu, Trade Partnership General Manager Blibli.com, Wisnu Iskandar mengaku optimistis pre-order Toshiba New Glacio akan mendapat sambutan positif karena penjualan perangkat Home Appliance Kategori Kulkas & Freezer secara online di Blibli.com menunjukkan pertumbuhan positif.
"Selama lima bulan pertama tahun ini jumlah order di Kategori Kulkas & Freezer meningkat lebih dari 350 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara selama 2014 kami mengalami peningkatan 125 persen dibanding tahun sebelumnya," kata dia.
Selama pre-order yang berlangsung 20-30 Mei 2015, pembelanja akan mendapatkan cash back Rp 500.000, 6 botol minuman Mytea, bebas biaya pengiriman (free shipping) khusus di Pulau Jawa. "Pembelanja juga bisa memanfaatkan fasilitas Cicilan 0 persen kartu kredit dari 13 perbankan ternama," ujar Wisnu.

(beritasatu.com)

Sabtu, 23 Mei 2015

Horeee.. Sedang Dibangun Museum Batik di Taman Mini Indonesia Indah

Desain Museum Batik (Randy/detikTravel)



Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mulai membangun Museum Batik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) guna memperkuat identitas bangsa dan menambah fasilitas pewarisan pengetahuan sekaligus budaya batik.


"Jangan sampai nanti kita belajar batik harus ke negeri Tiongkok suatu saat nanti. Karena itu, museum ini penting sebagai sarana pewarisan pengetahuan sekaligus budaya batik kepada masyarakat," kata Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Kacung Marijan dalam peletakan batu pertama Museum Batik di TMII, Jakarta, Kamis.



Menurut Kacung Marijan, banyak pengetahuan tentang batik yang belum diwariskan. Banyak yang saat ini pun belum tahu bahwa dulu untuk membuat batik ada proses ritual yang harus dikerjakan. 



"Kalau saat ini masyarakat sudah senang dan bangga menggunakan batik saya rasa sudah baik. Tapi ke depan, masyarakat harus tahu lebih banyak tentang warisan budaya bangsa ini," kata Kacung.



Museum Batik di TMII ini, menurut dia, hanya salah dari beberapa museum yang akan selesai pembangunan pada 2017 nanti.



"Pada masa akhir periode Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo--red) nanti bakal panen museum. Banyak museum yang dibangun atau diperbaiki akan rampung pengerjaannya".



Direktur Utama TMII, AJ Bambang Soetanto mengatakan Museum Batik akan menambah jumlah museum yang ada di TMII menjadi 21.



"Saat ini sudah ada 20 museum, 10 dibangun oleh Kementerian dan BUMN, sedangkan 10 lainnya dibangun oleh Yayasan Harapan Kita".



Sama halnya dengan keberadaan TMII, menurut dia, maka fungsi Museum Batik ini nanti sebagai tempat pelestarian budaya yang pada akhirnya akan disadari bermanfaatnya untuk persatuan kesatuan bangsa.



Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Ditjen Kebudayaan Kemdikbud sebelumnya telah menyelenggarakan kajian, penyusunan rencana induk atau masterplan, dan DED Museum Batik Indonesia melalui proses sayembara bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia. Pembangunan museum akan dibangun di lahan seluas 6.451,25 meter persegi (m2) dengan luas bangunan mencapai 2.067 m2.



Pembangunan akan dilaksanakan dalam tiga tahun atau tahap, dengan total dana Rp49 miliar. Sedangkan pada pembangunan tahun pertama dana yang dialokasikan mencapai Rp11 miliar, dan akan mulai mengerjakan bangunan gedung museum dan kolom tiga lantai. 



Objek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan miniatur budaya Indonesia. Setelah lama direncanakan, akhirnya mereka akan menambah fasilitas baru berupa pembangunan Museum Batik.


Dalam acara 'Peletakan Batu Pertama Pembangunan Museum Batik di TMII', turut hadir Direktur Jenderal Kebudayaan, Kepala Biro Umum Mensesneg, Kepala Yayasan Batik Indonesia, hingga Dirut TMII dan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Peletakan batu pertama dilakukan persis di belakang Museum Pusaka.

"Dengan adanya rencana pembangunan Museum Batik akan menambah khasanah permuseuman di TMII, dari 20 jadi 21," ujar Direktur Utama TMII, Bambang Susanto kepada rekan media di TMII, Kamis (21/5/2015).

TMII sebagai miniatur budaya Indonesia tentu akan semakin lengkap dengan kehadiran Museum Batik. Ke depannya, Museum Batik akan dibangun di belakang Museum Pusaka dan di samping Museum Dunia Air Tawar serta Museum Keprajuritan.

"Batik indonesia telah diakui UNESCO sebagai warisan tidak benda dan perlu dibuat wadah seperti museum," ujar Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Hari Widianto.

Untuk soal desain bangunan, dipilih satu yang terbaik dari hasil sayembara untuk Museum Batik. Pembangunan Museum Batik pun dimulai tahun 2015 dan direncanakan selesai pada tahun 2017 melalui tiga tahap pembangunan.

Setiap tahunnya saja, TMII dapat memfasilitasi 1.000-1.200 event budaya. Kehadiran Museum Batik di TMII tentu akan semakin meramaikan khasanah budaya di dalamnya, sekaligus dapat menarik wisman untuk makin banyak datang ke TMII.

(antara, detik)

0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953