Translate

Tampilkan postingan dengan label Info Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Umum. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 November 2016

Alexa. Apa itu Alexa ?

Alexa



Alexa adalah sebuah website (alexa.com) dari perusahaan Alexa Internet, Inc yang saat ini menjadi acuan untuk mengetahui peringkat sebuah Website atau Blog.

Alexa memeringkatkan sebuah blog atau website secara garis besar berdasarkan jumlah pengunjung, lamanya waktu berkunjung dan jumlah halaman yang dikunjungi per hari nya. 

Peringkat diberikan pada setiap website atau blog secara Global dan Nasional. Jadi, kalau website atau blog 'berdomisili' di Indonesia, maka akan diberikan peringkat nasional yang dinamai dengan Alexa ID.

Ada puluhan juta web atau blog saat ini di Dunia. Berdasarkan pengamatan saya, yang terdeteksi atau diproses oleh Alexa ada sekitar 35 juta Web dan Blog terbaik atau terpopuler, khusus untuk Indonesia peringkat terbesar yang dideteksi sekitar peringkat 100.000.

amanlase.com yang dibuat pada 7 Juli 2016 (sebelumnya, selama 2 tahun ber-alamat amanlasecollection dot blogspot dot co dot id) saat ini, 1 November 2016 memiliki peringkat Alexa Global 611.783 dan Alexa ID 10,894. Pengunjung menyediakan waktunya rata-rata selama 28 menit dengan membaca 14 halaman per hari. Berikut Link Alexa-nya amanlase.com : http://www.alexa.com/siteinfo/amanlase.com

Umur blog yang belum genap 4 bulan, dengan peringkat tersebut, maka saya bisa katakan bahwa amanlase.com adalah salah satu Blog Terbaik Indonesia 2016 , khususnya sebagai Blog Fashion Populer Indonesia 2016.

Untuk menembus peringkat  Alexa Global 100.000 tentunya bukan hal yang mudah, butuh waktu, kerja keras, strategi, artikel yang baik, trik SEO dan lain-lain. 

Salah satu website berperingkat terbaik Alexa dari Indonesia adalah detik.com . Saat ini Detikcom memiliki peringkat Alexa Global di peringkat 226 dan Alexa ID di peringkat 6.

Web atau blog yang telah memiliki peringkat Global 100.000 ini pun biasanya akan diincar oleh para investor karena memiliki reputasi yang baik dan bisa memberikan keuntungan bisnis yang menjanjikan.

Alexa sendiri didirikan pada 1 April 1996 oleh Brewster Kahle dan Bruce Gilliat. Pada tahun 1999 diakuisisi oleh perusahaan market place online terbesar di Dunia yaitu Amazon (amazon.com). Alexa bermarkas di San Francisco, California, Amerika Serikat. 

Hingga saat ini Alexa masih menjadi acuan pemeringkat Website dan Blog di Dunia.


Penulis : Aman Lase



www.amanlase.com

(untuk tampilan web blog yang lengkap silahkan buka web blog melalui Laptop atau kalau dari HP pilih versi web).

Rabu, 21 September 2016

Young Muslim Fashion Designer Competition : Touch of Tenun



Young Muslim Fashion Designer Competition bertema Touch of Tenun.
JI Expo Kemayoran Jakarta, 20-23 Oktober 2016.
Raih Hadiah Utama Rp 15.000.000

Persyaratan dan Pendaftaran ke : www.iifindonesia.com

Jumat, 09 September 2016

Kenalkan Batik, Jokowi ajak Duterte ke Pasar Tanah Abang



Para pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang sangat antusias menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Duterte. Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi mengenalkan produk tekstil Indonesia kepada Duterte.

"Pak Jokowi tanya satu stel berapa? Rp 160 ribu. Blusnya saja atau sama roknya? Satu stel. 'Loh kok murah sekali," ucap pedagang di kios OMG, Benita, menirukan percakapannya dengan Jokowi di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Saat Jokowi berbincang dengan pedagang, Presiden Duterte berdiri di sampingnya mengamati sambil tersenyum-senyum. Duterte memakai baju putih serasi dengan Jokowi yang juga berkemeja putih.

Usai bertanya di kios tersebut, Jokowi melanjutkan langkahnya mengajak Presiden Duterte meninjau sudut Pasar Tanah Abang lainnya. Kali ini langkah Jokowi terhenti di kios yang menjajakan baju anak-anak.

"Ini produk mana?" tanya Jokowi.

"Produk lokal," jawab pedagang bernama Bu Zul.

"Satu stelnya berapa?" tanya Jokowi lagi.

"Rp 20 ribu satu stel," timpal Zul yang didampingi 3 orang rekannya.

Jokowi lalu berbincang dengan Duterte. Begitu juga sambil berjalan di antara kios-kios di dalam pasar, Jokowi mengenalkan produk-produk lokal di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu. Duterte tersenyum sambil menikmati keriuhan di pasar Tanah Abang.

Jokowi lalu mengajak Duterte naik eskalator menuju ke lantai 2. Jokowi kali ini berhenti di kios yang menjajakan batik. Sama seperti di kios sebelumnya, di kios ini Jokowi juga menanyakan soal harganya.

"Tadi Presiden tanya ini harganya berapa? Rp 85 ribu. Kalau itu (batik di manekin)? Rp 95 ribu. Terus ngomong ke Presiden Filipina. Saya nggak ngerti, tapi kayaknya beliau promosikan batiknya. Kalau diekspor kan bisa lebih mahal," ucap pedagang batik bernama Nur.

"Ya senang (Presiden ke sini), jadi ramai," imbuhnya.

Presiden Jokowi dan Duterte blusukan di Blok A Pasar Tanah Abang sekitar 35 menit. Keduanya dalam mobil terpisah lalu meninggalkan Tanah Abang untuk agenda selanjutnya upacara penerimaan di Istana Merdeka.

Presiden Duterte bukan kepala negara pertama yang diajak blusukan ke pasar Tanah Abang oleh Jokowi, sebelumnya PM Australia Malcolm Turnbull juga ke Tanah Abang. Namun saat itu atas inisiatif Turnbull yang ingin melihat kedekatan Jokowi dengan masyarakat.

Mendag Enggartiastio Lukita mengatakan, pasar Tanah Abang merupakan pusat grosir terkenal di Indonesia. Sehingga wajar Jokowi mengajak Duterte blusukan di pasar yang berada di Jakarta Pusat itu.

"Ini kan pusat grosir yang bukan hanya di Indonesia, tetapi di berbagai negara sudah dikenal Pasar Tanah Abang. Jadi kita ajak, dan karena beliau (Duterte) juga orang yang mau melihat sesuatu yang kaitannya dengan masyarakat gitu," ucap Enggartiastio Lukita.

sumber : detik

Rabu, 31 Agustus 2016

Kunjungi Indonesia, Ratu Belanda Kenakan Batik



Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda tengah melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia. Hari ini, Rabu (31/8/2016), ia bertandang ke Bogor untuk meninjau berbagai program inklusi keuangan yang dilakukan oleh pemerintah serta beberapa bank nasional.

Ratu Maxima tampil elegan dan begitu cerdas mengimbuhkan salah satu wastra Nusantara dalam padu padan busananya sehingga terlihat sangat cantik.

Ratu Maxima mengenakan kemeja lengan panjang coklat yang dipadu-padankan dengan kain batik yang dibentuk menjadi sebuah rok gaya A-Line berwarna senada. Aksen motif berwarna biru pun menyegarkan penampilan.Nuansa anggun dengan lugas tercipta melalui kehadiran aksesori anting-anting panjang menggantung dan kalung kayu etnik. Keseluruhan penampilan semakin sempurna dengan pilihan tas kepit coklat muda dan sepasang sepatu gaya moccasin warna biru tua. Kemudian, untuk menghadapi sinar matahari yang terik memancar di Kota Bogor, Ratu Maxima pun mengenakan kacamata hitam bercorak leopard.

Lalu, untuk riasan wajah, ratu yang berusia 45 tahun ini memilih pulasan sederhana dengan permainan warna nude. Gaya rambutnya pun dibiarkan tergerai casual dan natural.

Kehadiran Ratu Maxima di Indonesia adalah sebagai utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Inklusi Keuangan (UNSGA).

Menurut dia, inklusi keuangan merupakan bagian dari pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia melalui peran lembaga jasa keuangan, terutama dalam peningkatan inklusi dan literasi keuangan.

sumber : kompas

Kamis, 27 Agustus 2015

Lomba Fotografi Internasional Songket Carnival 2015



Songket Padang, foto: Aman Lase Collection



Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, akan menggelar lomba fotografi untuk memeriahkan kegiatan International Songket Carnival 2015, memperebutkan total hadiah sebesar Rp 50 juta, 28 Agustus 2015.



Kepala Bagian Humas Sawahlunto, Zainul Anwar di Sawahlunto, Kamis, mengatakan dalam lomba tersebut mengusung tema "Songket Carnival", dengan objek bidikan peserta karnaval songket maupun kegiatan songket carnaval itu sendiri. 



"Bagi karya foto terbaik berhak meraih hadiah utama sebesar Rp 15 juta, sementara untuk terbaik 2 dan 3 akan memperoleh hadiah masing-masing Rp 10 juta dan Rp 5 juta," kata dia.



Selain itu, lanjutnya, bagi sepuluh foto terbaik lainnya juga akan diberikan hadiah masing-masing Rp 1 juta.



Menurutnya, Lomba fotografi itu ditujukan untuk menggenjot promosi kegiatan Sawahlunto International Songket Carnival 2015, untuk mendukung penguatan potensi kota itu sebagai salah satu kota tujuan wisata di Indonesia.



Ia mengatakan, tema lainnya yang akan menjadi bidikan peserta lomba, yakni Kota Tua, dengan objek bangunan tua, maupun peninggalan bersejarah yang ada di kota itu.



"Khusus untuk tema Kota Tua, peserta akan memperebutkan hadiah utama sebesar Rp 2,5 juta, yang disusul dengan peringkat kedua dan ketiga masing-masing Rp 1,5 juta dan Rp 1 juta," kata dia.



Untuk sepuluh hasil foto terbaik lainnya, lanjutnya, para peserta akan mendapatkan hadiah masing-masing Rp 500 ribu. 



"Ini kesempatan bagi para fotografer handal maupun pemula untuk menunjukan eksistensi dan kemampuan mereka, karena lomba tersebut terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun," ujar dia.



Terkait pendaftaran peserta, dia mengatakan para peserta bisa datang langsung ke bagian humas Pemerintah Kota Sawahlunto, atau bisa juga secara online, melalui website www.sawahluntokota.go.id.



Sementara itu, Walikota Sawahlunto Ali Yusuf, mengundang seluruh fotografer nasional maupun lokal, untuk turut berkontribusi dalam meramaikan lomba fotografi tersebut.



"Secara terbuka, Sawahlunto mengundang seluruh fotografer lokal maupun nasional untuk bersaing menunjukan eksistensi dalam mendapatkan bidikan terbaik dalam kegiatan ini," kata dia.



Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Kota Sawahlunto juga menargetkan pemecahan rekor MURI dengan kategori pemakaian songket terbanyak dalam satu kegiatan.


antara
link by Aman Lase Collection

Minggu, 12 Juli 2015

Gucci dan Christian Dior Gunakan Kain Tenun Indonesia


Brand internasional Gucci ternyata menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya. Tenun Indonesia telah dipercaya oleh pasar internasional. Tenun Indonesia dianggap sangat berharga karena handmade (buatan tangan). Itulah yang membuat brand internasional seperti Gucci mau bekerjasama dengan pengrajin tenun di Indonesia.
Namun yang sangat disayangkan justru antusiasme pasar domestik sendiri terhadap tenun tradisional masih rendah. Dahulu batik pun demikian. Namun sekarang, produksi batik telah berkembang sangat pesat.

Kini 2 rumah mode internasional, Gucci dan Christian Dior telah menggunakan tenun Indonesia untuk digunakan dalam produk mereka. Tenun merupakan hasil karya berupa kain yang dibuat dengan benang dan dimasukkan ke dalam pakan pada alat yang disebut lungsin. Tenun masih terbagi lagi menjadi songket, yang merupakan tenun dengan benang emas atau perak, kemudian ada ikat, dobel ikat, dan pakan.
Tentunya kita bangga melihat kain-kain asli Indonesia yang maha kaya dalam hal craftsmanship ini tampil di runway designer international mulai dari Milan, Paris, dan kini London. Dalam fashion week Spring tahun 2010, Frida Gianini dari rumah mode Gucci mengeluarkan koleksi cocktail dengan tema Tribal yang menggunakan Ikat (kain tenun dan motif tenun khas Indonesia terutama Sumbawa).
Burberry pun mengeluarkan koleksi Spring untuk tahun 2012 yang juga menggunakan Ikat yang menawan. Dipadu dengan fabrics yang nyaman, membuat Burberry tampil sangat khas.
goodnewsfromindonesia.org , link by Aman Lase Collections

Rabu, 08 Juli 2015

Unik, Becak Bermotor Bermotif Batik Melintas di Kota Medan

foto: pasangmata.com



Ya !, batik memang sudah menjadi bagian dari kehidupan dan kebudayaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Tidak hanya dijadikan sebagai pakaian, namun motif batik banyak kita jumpai di benda-benda lain seperti HP, pada perangkat makanan dll. 


foto: akun twitter @cutmaharatu


Kali ini, ada sesuatu yang unik melintas di jalanan kota Medan, becak bermotor bermotif batik melintas pada pagi ini, Rabu, 08 Juli 2015 jam 08:59 WIB di salah satu jalanan pusat kota Medan.


Minggu, 05 Juli 2015

Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2015





KETERANGAN:

  • Biaya registrasi sebesar Rp 150.000 dibayarkan melalui Bank BCA No. Rek. 0653-277-889 a.n Perk Ikatan Pencinta BN.
  • Video profil berdurasi 1 (satu) menit, mencakup perkenalan diri, latar belakang pendidikan/pekerjaan, serta motivasi mengikuti Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2015. Diungah ke youtube dengan tema bebas dan peserta diwajibkan mengenakan batik.
  • Foto terdiri dari 4 (empat) jenis, diantaranya: close up, full body, tampak samping, dan tampak depan. Compress foto ke dalam file.zip. Peserta tidak diperkenankan mengenakan kacamata atau lensa kontak saat pemotretan. Putra mengenakan kemeja batik lengan pendek, putri yang tidak berhijab mengenakan baju/dress batik setinggi lutut, putri berhijab dapat menyesuaikan. Tema batik untuk pemotretan bebas, sopan, rapi.
  • Peserta akan mendapatkan e-mail konfirmasi dari panitia terkait kelengkapan berkas yang telah disubmit, paling lambat 1 (satu) minggu setelah registrasi.  



sumber: putraputribatik.com

Kamis, 25 Juni 2015

Aman Lase Collections @ Gelar Batik Nusantara JCC 24-28 Juni 2015 , STAN 73



Gelar Batik Nusantara 2015, pameran batik terbesar di Dunia tahun ini. Jangan lewatkan !!!, kami hadir di STAN 73, khusus batik tulis Lasem produk langsung dari Pengrajin batik tulis Lasem.


Stan 73



Contact person : JOKO , 0812 8102 7269 ( Telkomsel ) 0877 1730 2435 ( XL ) pin BB 279ad23b

Rabu, 24 Juni 2015

Aman Lase Collections Hadir di Gelar Batik Nusantara 2015, JCC Senayan Stan 73, 24-28 Juni 2015

Gelar Batik Nusantara 2015, JCC Senayan Stan 73


Kami Hadir di Pameran Batik Terbesar di Dunia Tahun Ini, Gelar Batik Nusantara 2015, JCC Senayan Stan 73, 24-28 Juni 2015 


Cp : Joko  0877 1730 2435 , 0812 8102 7269 , pin 279ad23b

Sabtu, 20 Juni 2015

Cincin Batik, Rancangan Anne Avantie

Cincin motif Sido Mukti (dok. The Palace




"Sepasang cincin ini menjadi saksimu, menggengam erat asa dan sukmaku, cincin bertahta filosofi cinta, melingkari jemariku sebagai tanda kasihku padamu." Anne Avantie.


Kepiawaian Anne Avantie ternyata tak hanya sekadar mencipta busana pengantin dan busana tradisional. Bunda Anne, demikian ia disapa menjajal kemampuannya untuk menuangkan aneka desain dalam imajinasinya ke dalam sebuah cincin. 



Anne yang selama ini dikenal dengan garis rancang yang identik dengan budaya Indonesia membuat perusahaan perhiasan The Palace memilihnya untuk berkolaborasi. Ini adalah kali pertama Anne mendesain sebuah cincin pernikahan. 



Dalam koleksi cincin perdananya ini Anne memberinya nama Kekaseh. Sekalipun mendesain busana pengantin dan juga cincin pernikahan adalah dua hal yang sangat jauh berbeda, namun Anne tetap memberikan ciri khasnya yang kental ke dalam cincinnya. 



Desainer yang dikenal menggarap kebaya dan batik ini memadukan elemen tradisional dan juga modern. Uniknya, dalam koleksi Kekaseh ini, Anne mendesainnya dengan menambahkan elemen batik ke cincinya. 



Motif batik yang dipilihnya untuk desain cincin merupakan batik yang memiliki nilai filosofis bagi pengantin, khususnya pengantin Jawa.



Ada enam desain cincin batik yang dibuat Anne. Enam desain ini yaitu Wahyu Tumurun yang menyiratkan kehidupan lahir batin dalam kehidupan berumah tangga, Sido Mukti yang mengandung makna kemakmuran dan ketenteraman baik di dunia maupun akhirat dengan usaha dan kerja keras, keluhuran budi, ucapan, dan tindakan.



Cincin motif Truntum yang bermakna cinta yang bersemi kembali, Parang Kusumo yang bermakna bahwa kehidupan harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin. Sedangkan motif Sekar Jagad berarti sebuah hubungan serasi dan harmonis antara manusia dengan sang pencipta, alam, dan sesama, serta motif Sido Asih yang bermakna kesetiaan atau kasih sayang yang berkelanjutan bagi sepasang pengantin.



Motif batik ini dibuat dengan detail berulir yang membentuknya. Cincin kawin ini merupakan kombinasi emas putih, emas kuning (yellow gold) dan rose gold. Emas putih digunakan sebagai lapisan dasar, atas dan bawah cincin. Sedangkan emas kuning dan rose yellow ini digunakan untuk membentuk detail batik yang ada di bagian tengah cincin. 



Di antara enam motif tersebut, terdapat sebuah cincin yang istimewa. Ini adalah cincin Sido Mukti. Cincin ini memiliki makna paling mendalam serta ukiran dengan detil yang rapi melingkar di badan cincin dan butiran berlian terpatri di bagian tengahnya.

(cnnindonesiacom)


Kamis, 18 Juni 2015

Sebuah produk budaya yang hanya dimiliki oleh Lampung, Kain Tenun Tapis



Khasanah kain nusantara di Indonesia jelas amat kaya. Lampung pun boleh cukup berbangga karena memiliki tapis, sebuah kain tenun yang kemudian dipercantik dengan sulaman benang emas.

Sebuah produk budaya yang hanya dimiliki oleh Lampung.

Eksisnya tapis sebagai salah satu wastra milik Lampung, tidak boleh dilepaskan dari eksisnya budaya dan adat istiadat Lampung itu sendiri.

Memang benar, tapis di era modern kini dapat dijumpai dan dimiliki oleh masyarakat luas. Tersebarnya galeri dan toko oleh-oleh di Lampung yang sediakan tapis pun kian memasyarakatkan kain tersebut.

Harga kain tenun tapis Lampung bervariasi, tergantung ukuran, tingkat kesulitan pembuatan dan faktor usia. (Tribun Lampung/ Okta Kusuma Jatha)

Benar adanya jika kerajinan tapis pada zaman dulu lebih sebagai kebutuhan sosial sekelompok masyarakat pendukungnya untuk memenuhi kepentingan adat istiadat.

(sumber: bewara.co)

Rabu, 17 Juni 2015

Mahasiswa Univ Prasetya Mulya Jakarta Ini Kantongi Rp 40 Juta/Bulan dari Sepatu Batik




Jevon Wirianto, remaja 22 tahun, mahasiswa Universitas Prasetya Mulya, Jakarta sukses mengkombinasikan batik dengan sepatu. Produk yang dinamakan Trove Footware tersebut, kini bisa menghasilkan omzet Rp 35-40 juta per bulan.


"Batik itu kesannya tua nah kita aplikasikan di sepatu sehingga bisa lebih terlihat casual," kata Jevon saat ditemui detikFinance, dalam acara Entrepreneurship Prasetya Mulya di Plaza Bapindo, pekan lalu.



Bisnis yang dimulai 2011 ini terus berkembang pesat. Jevon dan 4 orang temannya sukses menjual produk sepatu batik dengan nilai tambah cukup besar dan harganya lumayan cukup mahal.



"Target pelanggan kami adalah yang berumur 15-25 tahun. Harga sepatunya antara Rp 360.000 hingga Rp 550.000," katanya.



Jevon menceritakan, bisnis bersama temannya hanya dimulai dari modal Rp 20 juta. Siapa sangka hingga saat ini, Jevon mampu mempekerjakan hingga 8 orang untuk memproduksi sepatu unik dari batik.



Kegiatan produksi dilakukan di Jakarta dan Bandung dengan produksi rata-rata 4-5 lusin per bulan. Nah yang paling membedakan, perdagangan sepatu batik merek Trove ini dilakukan secara online.



"Mengapa memilih bisnis sepatu? Pertumbuhan bisnis ini rata-rata 8,3%/tahun dan 250 juta penduduk Indonesia yang menjadikannya pasar besar yang potensial. Kami fokus di belanja online karena peluang pertumbuhan belanja online berkisar Rp 21 triliun/tahun. Kekuatan apa yang kita miliki? Kita tembus nilai hak merek, situs resmi dengan customers service," tuturnya.



Sepatu merek Trove bahkan sudah dipamerkan di London, Inggris pada sebuah acara pameran Inacraft di 2013 lalu. Selain dibeli oleh konsumen dalam negeri, sepatu batik Trove juga dibeli warga negara asing.



"Penjualannya belum sampai diekspor ke sana. Tetapi produk kita pernah dibeli orang Kanada, Jepang dan Belanda saat kami membuka stand di Inacraft tahun 2013 lalu," jelasnya.

(detikcom)

Senin, 15 Juni 2015

Kisah Inspiratif Blogger Aceh di Sentra Kerajinan Songket Aceh Nyakmu



Setelah membuat janji sebelumnya, saya bersama teman-teman dari Gaminong Blogger (GIB): Bang Hijrah, Citra dan Mira berkunjung ke Desa Siem, Kec. Darussalam, Aceh Besar, untuk melihat dari dekat sentra kerajinan usaha tenun tradisional Aceh Songket Nyakmu. Songket Nyakmu adalah usaha kerajinan tenun tradisional yang telah dikembangkan secara turun temurun. Adalah Almh. Hj. Maryamu, atau yang dikenal dengan Nyakmu yang bekerja keras mempopulerkan dan mewariskan tradisi ini pada warga Desa Siem, Kec. Darussalam, Kab. Aceh Besar. Kami disambut hangat oleh Pak Anshari, menantu dari mendiang Nyakmu di rumah beliau.

Sesampainya di rumah beliau, kami dipersilakan duduk di ruang tamu di mana dipajang foto-foto penanda sejarah tenun "Ija Sungket" yang pernah meraih gelar Upakarti oleh Presiden Soeharto pada Desember 1991. Bang Hijrah, Citra, Mira dan Hanum yang belakangan hadir menyimak penjelasan dari Pak Anshari dan Ibu Dahlia. Ibu Dahlia adalah putri dari Almh. Hj. Maryamu yang meneruskan tradisi menenun "Ija Sungket" ini.



Selain Ibu Dahlia, ada tiga perempuan Desa Siem yang segenerasi dengan beliau yang masih menjalani kegiatan menenun Ija Sungket ini. Seiring perkembangan zaman, tradisi menenun Ija Sungket mulai kurang diminati oleh generasi muda yang cenderung menekuni profesi yang lebih menjanjikan secara ekonomi. Mahalnya bahan baku menyebabkan pendapatan dari hasil menenun relatif kurang memadai.

Sambil menyimak penjelasan dari Pak Anshari dan Bu Dahlia, kami memperhatikan sejumlah hasil karya tenun dari koleksi Songket Aceh Nyakmu. Warna-warna cerah dipadukan dengan motif-motif yang mencapai 52 motif. Motif-motif tersebut diajarkan secara turun temurun oleh Nyak Mu, yang juga mewarisi keahlian menenun ini dari generasi pendahulu beliau.

Di masa jayanya, Songket Aceh Nyakmu kerap mengikuti pameran hingga ke mancanegara. Bahkan pada masa Gubernur Aceh Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA, upaya Hj. Maryamu atau Nyakmu dalam melestarikan tradisi tenun tradisional songket Aceh ini mendapat penghargaan Upakarti yang diserahkan langsung oleh Presiden Soeharto pada Desember 1991. Dukungan pemerintah daerah yang besar kala itu untuk produk-produk kerajinan budaya Aceh sangat bermakna bagi sejarah perkembangan tenun Songket Aceh Nyakmu.

Setelah menyaksikan sejumlah songket dan foto-foto profil serta motif Songket Nyakmu, kami diajak berkeliling melihat-lihat peralatan songket di sebuah bangunan sederhana. Dari sebuah bangunan semi permanen yang tampaknya telah beumur puluhan tahun kami menyaksikan peralatan menenun tempat Songket Aceh Nyakmu dikerjakan. Di samping bangunan tersebut terdapat sebuah Rumoh Aceh yang merupakan tempat tinggal Nyakmu semasa hidupnya.


Di bawah rumah panggung tersebut terdapat sebuah alat pemintal benang hasil sumbangan pemerintah daerah Aceh. Alat tersebut kini sudah tidak dapat dipergunakan lagi oleh karena butuh perawatan khusus, di samping keahlian untuk memintal benang yang belum sempurna diwariskan oleh mendiang Nyakmu.







Dulu, dengan adanya alat pemintal benang ini usaha kerajinan tenun tradisional ini dapat menghemat biaya bahan baku dimana benang dipintal langsung dari bahan kepompong ulat sutera. Sayangnya, dengan tidak dapat dioperasikannya alat pemintal benang ini, Pak Anshari harus membeli dulu benang dengan harga yang relatif mahal.


Kami kemudian mampir ke rumah Kak Ida, seorang pengrajin "Ija Sungket" lainnya. Karena hari Minggu, maka sebagian peralatan menenun sudah dibawa pulang ke rumah. Di rumah itu kami diperlihatkan bagaimana cara memasukkan benang dan menghitung apabila terjadi kesalahan memasukkan benang. Wah, ternyata rumit juga ya pembuatan tenun "Ija Sungket" yang telah dipertahankan secara turun temurun oleh warga Desa Siem, Aceh Besar ini. Butuh ketekunan dan kesabaran serta kerapihan dalam mengerjakannya.

Salah satu kendala dalam pengembangan usaha tenun Songket Aceh Nyakmu selain dari prospek pemasarannya juga terkendala oleh terbatasnya pengetahuan tentang tenun tradisional khas Aceh itu sendiri. Banyak murid-murid binaan Almh. Hj. Maryamu yang sudah tersebar di daerah-daerah sehingga perlahan-lahan ilmu tersebut mulai hilang seiring pergantian generasi.




Hari itu kami menyimak semangat dan kegigihan keluarga penerus Songket Aceh Nyakmu di Desa Siem, Kec. Darussalam, Aceh Besar dalam mempertahankan budaya tradisional Aceh -- warisan tradisi yang tak ternilai harganya. Saya pun kembali teringat diskusi bersama sahabat saat berwisata ke Ie Sue'um Krueng Raya, Aceh Besar beberapa waktu silam. Akan ada masanya kekayaan alam akan habis, dan di saat itulah masyarakat baru menyadari akan pentingnya menjaga kelestarian warisan budaya tradisionalnya. Kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi.

(nowayreturn.blogspot.com)


Jumat, 12 Juni 2015

Buku Batik Tanjoengboemi Madura oleh PHE WMO

Ist. PHE WMO

Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) sedang membuat buku yang bertujuan mengangkat batik Tanjung Bumi sebagai heritage yang sudah terkenal di Eropa dan Amerika sejak awal tahun 1990-an.
“Hingga saat ini belum ada buku khusus tentang Batik Tanjungbumi yang diterbitkan didalam negeri. Sementara di berbagai buku batik terbitan luar negeri, batik Madura utamanya Batik Tanjungbumi menjadi perhatian khusus,” kata Ulika Triyoga, East Area HR Ops & Comdev Team Leader PT PHE WMO, dalam rilisnya yang diterima, Jumat (12/6/2015).
Hal itu disampaikan Ulika saat menjadi dosen tamu pada Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo, Bangkalan.
Ulika menambahkan,  buku berjudul ”Batik Tanjoeng Boemi” The Art of Madura Batik  ini diharapkan bisa diterbitkan tahun 2015. Ini sebagai wujud komitmen PHE WMO dalam menerapkan program Corporate Social Responsibity (CSR) yang berorientasi pada  pengembangan masyarakat khususnya pelestarian kearifan lokal berkelanjutan.
“Selama ini salah satu program CSR, PHE WMO telah mendukung pengembangan Batik Gentongan, sebagai batik heritage Bangkalan. Untuk pengembangnya potensi budaya lokal itu kami membuat buku yang cakupannya lebih luas, yakni Batik Tanjungbumi ,” jelas Ulika.
Dipaparkan, dari studi pustaka yang dilakukan tim penyusun buku Batik Tanjoengbumi diketahui, Bati Tanjungbumi bahkan pernah diangkat dalam sebuah artikel yang diterbitkan sebuah harian di Amerika Serikat pada tahun 1900-an.
“Jadi Batik Madura yang paling melegenda adalah Batik Tanjungbumi. Karena itulah kami ingin mengangkatnya menjadi sebuah buku yang layak dikoleksi pencinta batik, termasuk para wisatawan mancanegara,” katanya.
Ditambahkan,  dalam pelaksanaan program CSR PHE WMO fokus pada lima program yakni pemberdayaan ekonomi, pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan, termasuk lewat pengembangan kesenian batik yang dilakukan ibu-ibu di Tanjungbumi.
“Itu salah satu contoh bagaimana PHE WMO mensinergikan  program CSR. Pemberdayaan enomomi, lingkungan dan pemberdayaan perempuan bisa bersinergi,” tambahnya
Dihadapan sekitar 100 mahasiswa jurusan Agribisnis itu Ulika menambahkan, program CSR PHE WMO mengacu pada salah satu  program Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia yakni Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan, yang disingkat PROPER.
“Dengan berpatokan pada PROPER, PHE WMO menjadi lebih mudah mengukur capaian dari program CSR yang dilakukan. Semua terukur, khususnya dalam menjaga keseimbangan antara aspek pemberdayaan masyarakat, lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan,” katanya.
Dicontohkan, dalam program pengembangan Taman Pendidikan Mangrove di Pantai Labuhan Kecamatan Sepulu, misalnya,bisa diketahui dari 15.000 pohon yang ditanam ada 85%. “ Dari sini bisa dihitung berapa  Oksigen dan menyerap Co2 yang dihasilkan,” katanya.
Di area yang disiapkan sebagai lokasi wisata mangrove itu juga telah dilakukan pembibitan  tanaman langka  mangrove yaitu Xylocarpus granatum. Selain itu juga dilakukan konservasi & pemuliaan tanaman langka yang dilindungi sesuai jurnal IUCN, antara lain mangrove jenis Sentigi (Pemphis acidula.
“Tanaman ini sebelumnya banyak diburu masyarakat untuk dijadikan bonsai atau jimat,” jelas Ulika.
Sementara dari sudut manfaat ekonomi, program ini telah menghasilan bibit cemara laut dan mangrove sebanyak 22.600  polibag. Lebih dari itu juga terbentuknya kelompok tani Mangrove ekonomi,  Cemara Sejahtera Desa Labuhan beranggotakan 13 orang
“Kawasan ini nantinya akan menjadi sentra pembibitan cemara laut Kelompok menjadi sentra pembibitan cemara laut pertama di Pulau Madura. Kelompok ini mampu menghasilkan kader kelompoknya sebagai kader-kader lingkungan baru sekaligus trainer pendidikan mangrove bagi kalangan pendidikan dan masyarakat umum,” katanya.
Dalam perkembangan, kawasan ini mulai mendapat kunjungan dari berbagai kalangan, termasuk  mahasiswa Program Pasca Sarjana Universita Ciputra,  Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura, Alumni dan Mahasiwa ITS, maupun kalangan umum seperti travel agent dari Surabaya
“Perkembangan program CSR yang mengarah pada pembangunan berkesinambungan dan pemberdayaan masyarakat  itulah yang membuat , PHE WMO saat ini sudah dua kali mendapatkan penghargaan PROPER Hijau,” jelas Ulika.

(portalmadura.com)
0001-6173730775_20210818_213258_0000
IMG_20211008_152953